Di dunia ini memang tempatnya bersadau gurau, lawakan, dagelan, ger-geran, termasuk dalam tata cara kita beribadah kepada Allah, sepertinya selalu saja terdapat anomali yang cukup menggelikan antara kesempurnaan risalah Allah melalui Rasulullah Muhammad dengan ‘risalah’ ustadz/kyai, yang membuatnya terlihat sangat lucu.

Misalnya begini, yang saya ambil dari kisah nyata yang saya alami sendiri. Pada suatu waktu, kebetulan saja saya berangkat ke tempat kerja lebih awal dari biasanya, seorang ibu-ibu teman sekerja tiba-tiba datang menghampiri dengan muka yang agak kurang normal, tentu saja langsung saya tanyain, “kenapa ibu?”, “anu mas, ada yang suara-suara ngorok, ngganggu banget, agak takut saya…” balas beliau. “Suara? Ngorok? Suara apaan tuh bu, sini saya ikut dengerin dong bu…” saya timpali dengan sedikit usil. “wahhh sepertinya ndak bisa mas, cuma saya yang bisa mendengar dan merasakannya, awalnya sih cuma bisa merasakan makhluk ghaib, tapi belakangan kok indera ke enam saya lebih lebar lagi terbuka ya…”.

“Weeewwww… kok bisa begitu bu? Emang ibu ngelakuin amalan apa?” Saya agak penasaran. Spontan beliau jawab, “saya dapat resep dari ustadz, guru ngaji dari T**u I***g mas, kyai lho mas, ndak sembarangan, kalau saya punya hajat atau harapkan yang maha dahsyat (lebay-red), saya dianjurkan untuk berpuasa selama 40 hari berturut-turut, alhamdulillah sih terkabul mas, tapi efek sampingnya itu, bisa merasakan hal-hal ghaib”. Pantas saja…

I think, this is funny muslim example, isn’n it? Amalan puasa selama 40 hari secara berturut-turut? Sejauh yang saya tahu sampai detik ini, amalan puasa sunah terbaik dan termulia yang disunahkan Rasulullah adalah puasanya Nabi Daud yaitu puasa selang-seling, sehari puasa, sehari berbuka, dan hal ini juga dipertegas oleh salah satu sahabat dengan pertanyaan, masih adakah amalan puasa sunah yang lebih mulia dari puasa Daud? Rasulullah dengan tegas menjawab, tidak ada yang lebih mulia dari itu. Nah, lantas dasarnya apa melakukan amalan puasa selama 40 hari berturut-turut? Apakah ustadz/kyai itu sudah lebih hebat dari Rasulullah, sehingga membuat aturan-aturan sendiri diluar yang diajarkan oleh Rasulullah?

And I think, selain lucu, kita menjadi muslim kok begini amat ya? Aneh saja, wong kita sudah dibekali dengan sesuatu yang terbaik, Nabi/Rasul terbaik, kitab suci terbaik, tapi malah masih saja mencari dan mendalami selain itu, bahkan mungkin saja yang terbaik itu kita abaikan begitu saja. Dimana letak nalar kita hayo? Hmmm… begini, begini, betul sekali kalau jalannya kehidupan tak selalu mulus, kadang memang sesuatu menjadi sangat sulit, serba susah, ingin terselesaikan dengan segera, keinginan ingin terwujud dengan sangat cepat, frustasi, depresi dan lain sebagainya. Wajar, sangat wajar, karena itu adalah kenyataan hidup dan naluri dasar manusia, tapi ada orang yang termasuk dalam golongan orang-orang mulia disaat kesulitan hidup menghampirinya, siapa dia? Yaitu orang-orang yang tetap menyembah Allah dengan tata cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah, memastikan setiap amalan yang dikerjakan sudah sesuai dengan syariat, berdoa, memohon dan bergantung hanya kepada Allah. Kalau kita mencari yang diluar itu, termasuk golongan orang yang manakah kita?

Mungkin tulisan ini masih relevan terkait, http://indratoshare.web.id/2017/08/sifat-sifat-buruk-manusia/