Dalam masyarakat sandangan murahan akan dilekatkan erat kepada kaum wanita, namun jika kita berfikir lebih jernih dan adil sandangan murahan juga pantas disandangkan kepada kaum pria yang memang pantas dan berhak untuk menyandangnya. Tidak usah menjadi bahan pertanyaan kriteria wanita apa yang murahan, semua orang pasti sudah mengerti. Agar lebih adil, nampaknya kita mesti bertanya balik, kriteria pria yang layak mengenakan sandangan muharan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Seorang pria yang dengan mudah membiarkan matanya berlama-lama menikmati hal-hal yang bukan menjadi haknya. Sengaja cuci mata, untuk menikmati lekuk tubuh pengunjung wanita yang berlalu lalang, direkam dalam otak, dibawa pulang dan diingat-ingat kapanpun dia mau.
- Seorang pria yang dengan mudah menggerakkan tangannya ke arah perbuatan keji, entah itu dalam artian sentuhan, belaian, kode-kode, ataupun aktivitas chat.
- Seorang pria yang dengan mudah menggunakan mulutnya untuk merangkai kata demi kata rayuan yang ditujukan ke kaum wanita untuk tujuan berzina.
- Seorang pria yang dengan mudah menaruh kuncinya ke sembarang gembok.
- Seorang pria yang egois, arogan, merasa paling benar sendiri dan bebal. Seorang yang tidak bisa mendengarkan masukan, saran, kritik dari pasangan ataupun anak sendiri.
- Seorang pria yang terlalu lemah dalam mengatur keluarganya sendiri.
- Seorang pria yang menganggap pasangannya hanya sebatas budak sex, mudah menyalahkan, tidak solutif, pembuat onar namun tak pernah sadar sebenarnya dialah sumber keonaran bermula.
- Seorang pria yang tidak adil, dan tidak berusaha untuk menjadi seorang yang adil.
- Seorang pria yang menstandarkan kehormatan hanya pada melimpahnya harta benda.
- Seorang pria yang mempermalukan dan membanding-bandingkan pasangan/anak diruang publik.
Dalam hemat saya, poin-poin di atas adalah sederetan kriteria seorang pria yang layak menyandang gelar murahan. Dan seharusnya seperti ini memaknai arti kata “emansipasi”. Jika kamu mempunyai kriteria lainnya, silahkan ditulis di kolom komentar.