Semua kita dengan masing-masing latar belakang pekerjaan dan keahlian tidak akan pernah bisa berlepas diri dari yang namanya profesi yang bernama guru yang mewakili bidang pendidikan dan dokter yang mewakili bidang kesehatan. Karena siapapun kita saat ini, pasti pernah mengenyam pendidikan baik formal maupun non formal yang tentu saja selalu saja ada orang-orang yang dengan kerelaan membagi ilmu yang mereka miliki kepada kita. Pun, siapapun kita hari ini, pasti ada kalanya kita merasa tidak fit dan bahkan terkulai lemah sehingga membutuhkan sentuhan penanganan medis yang dilakukan oleh dokter.

Dan bagi teman-teman yang dalam kesehariannya bergelut dalam dua bidang itu, saya berikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan penghormatan yang tak terhingga, karena kalian adalah orang-orang terpilih mengemban amanat yang sangat mulia. Kalian rela bersabar menerima bawel dan ngeyelnya pasien, kalian rela tetap bekerja disaat yang lain menikmati liburan, kalian dengan setia berjaga dirumah sakit dikala yang lain sedang menikmati gurihnya opor ayam bersama keluarga masing-masing dikala lebaran. Luar biasa….

Andaikan. Andaikan. Andaikan setiap diri manusia sadar diri untuk tetap selalu menjaga kesehatan, mungkin teman-teman dokter tetap bisa berlibur seperti manusia lain pada umumnya.

Namun, sayang seribu sayang, kebanyakan kita adalah manusia-manusia yang tak tahu diri. Kita malas untuk hidup secara teratur. Kita selalu meng-iya-kan keinginan mulut untuk selalu mengunyah apapun jenis makanan dan minuman. Kita malas membersihkan diri secara teratur. Kita enggan untuk mengkonsumsi makanan/minuman yang bercita rasa pahit/getir. Kita asyik memainkan jari-jemari kita disebuah layar berukuran  5 inchi, yang membuat kita selalu telat untuk menyegerakan tidur malam. Dan kita juga seorang pemalas untuk bergerak, kita menggerakkan diri untuk berolahraga menunggu event, menunggu teman, dan menunggu mood.

Ketidaktahuan diri kita inilah yang akhirnya tidak saja membuat diri kita sendiri menjadi celaka, namun juga membuat beban dokter semakin bertambah. Beban bertambah karena setiap hari ada saja pasien baru yang mesti mereka layani dengan baik dan benar, pasien hari kemarin atau minggu/bulan kemarin saja belum pulang, dan hari ini, hari esok, lusa, ada saja pasien baru datang meminta pertolongan.

Yah… maafkan kami dokter, kami telah membuat repot hidup kalian dan kami telah menambahkan beban hidup kalian. Tak ada maksud sebenarnya, namun itulah yang terjadi. Kami adalah manusia-manusia gagal dalam mengemban dan menjaga amanah terbesar dari yang Maha Kuasa yang berupa kesehatan. Kami juga adalah manusia-manusia bebal yang jika terjadi masalah dengan kesehatan kami dengan mudahnya berucap “kan, masih ada dokter yang siap memberi obat, kalau saya tak sakit, saya kasihan kalau mereka menganggur…”.

Kalimat bodoh yang selalu kami pelihara dan bahkan kami turunkan dari generasi ke generasi sebagai legacy kepada anak turun kami.

Andaikan, sekali lagi andai saja, setiap diri paham akan esensi diri, maka semakin sedikit orang yang mesti menginap di rumah sakit. Andai saja pula indikator kesuksesan sebuah rumah sakit adalah semakin sepinya pasien yang meminta obat serta menginap. Dan andai juga, indikator kesuksesan seorang dokter adalah menghantarkan kesembuhan kepada seseorang tanpa obat pabrik. Sepertinya, hidup ini terlihat lebih indah dan damai, karena masing-masing dari kita tak akan memberikan beban kita kepada orang lain.

Jadi, yuk menjadi insan-insan yang tahu diri untuk menjaga kesehatan diri masing-masing agar beban hidup seorang dokter menjadi lebih ringan, sehingga mereka bisa berfikir dengan jernih untuk mengabdikan diri kepada manusia dan dunia, hari ini, besok dan yang akan datang.

Dan percayalah bahwa dokter terhebat bukanlah orang lain, namun dokter terhebat adalah diri kita sendiri. Karena yang membawa tubuh ini adalah diri kita sendiri, maka kita sendirilah yang harus mengerti apa yang terjadi dengan tubuh kita sendiri. Semua orang bisa menjadi dokter untuk diri kita sendiri, percayalah!

Be a self doctor, why not? Its so amazing and a great thing.