Saat diri ini dengan pongah mengejar kesempurnaan, saat itu pula tampak dengan jelas kelemahan demi kelemahan. Ada hal yang lebih esensi dari hanya sekedar mengejar kesempurnaan, karena itu membuat tujuan kita seakan semu, dengan hasil yang semu dan mungkin tak berujung dengan jelas, esensi itu adalah mendapatkan ketulusan untuk menerima segala sisi kelemahan itu.