Sehebat apapun diri kita, secerdas apapun diri kita, segarang apapun diri kita dan siapapun diri kita, kita tidak akan bisa lepas dari yang namanya orang-orang terbaik. Siapakah orang-orang terbaik dalam diri kita itu? Mereka adalah ayah dan ibu kita dan saudara-saudara kita. Begitu mengenaskan dan mengerikan saat menyaksikan, antara saudara-saudara saling bermusuhan, saling hasut dan saling menggempur satu dengan lainnya dengan motif yang sangat sempit yaitu harta materi dunia. Dan itu, saat ini benar-benar terjadi dan bahkan cenderung marak terjadi.

Wahai saudara-saudaraku, tidakkah kalian pernah berfikir ulang, sumbangsih dan peran mereka dalam membentuk diri kita sehingga menjadi seperti saat ini? Tidakkah kalian mengingat-ingat betapa manisnya saat waktu kecil sering bermain bersama, tertawa bersama dan kadang menangis bersama? Kenapa kalian melupakan itu?

Jika alasan saling serang itu adalah alasan finansial/harta dunia, sungguh celakalah diri ini? Selama apa harta dunia itu akan bertahan? Apakah ada jaminan harta dunia itu akan membuat diri ini hidup penuh dengan ketentraman dan kenyamanan? Tidak wahai saudaraku, sungguh tidak. Jika kalian saat ini bercita-cita menghancurkan saudara kita, berfikirlah kembali, saat kalian sadar, bisa jadi semuanya sudah hancur dan hanya menyisakan abu dan puing-puing kehidupan dan bahkan kehilangan orang-orang terbaik kita. Berfikir dan bertindak yang terbaik untuk diri ini dan untuk kebaikan semua, jangan pernah berfikir tentang keuntungan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Mungkin hidup masih panjang tersisa, tapi mulailah menata hidup, merumuskan visi dan tujuan hidup kita jauh kedepan untuk kehidupan yang lebih baik.