Pagi ini saya ada kegiatan diluar kantor, janjian sama teman-teman untuk berangkat bareng dari kantor, ditengah perjalanan ada salah satu teman yang membahas tentang kejadian akhir-akhir ini yang memang dirasakan ramai-ramai memojokkan Islam, agama yang dianut oleh mayoritas penduduk negeri ini. Lantas dia menyebut beberapa tokoh yang antara lain Abu Janda, Sukmawati dan sejumlah tokoh nyeleneh lainnya.

Bagi saya kejengkelannya tentang tokoh-tokoh tersebut sangat logis dan beralasan dan artinya dia masih mempunyai iman yang baik, alhamdulillah. Bagi saya sendiri, tokoh-tokoh tersebut adalah tokoh-tokoh yang memang sengaja dibayar mahal, mendapat dukungan balik layar yang sangat kuat dan tokoh yang memang sengaja dijadikan martir dibarisan depan dari sebuah road map tertentu yang skalanya sangat besar dan global.

Kemudian saya lebih konsern dengan sepak terjang seorang Abu Janda, yang sebenarnya nama itu sudah sering saya dengar dari obrolan-obrolan sebelumnya, karena bagi saya meskipun kata orang dia ustadz/kyai, namun saya tidak menganggapnya begitu, dan baru kali ini saya ingin ngulik lebih siapa sebenarnya manusia yang bernama Abu Janda.

Dari penelusuran saya tentang dia, tidak ada satupun sumber yang benar-benar menulis rincian identitasnya secara jelas, malah informasi latar belakangnya cenderung absurd. Namun ada satu tulisan yang menarik bagi saya (saya tegaskan disini saya tidak berani menjamin sumber tersebut adalah valid), namun sangat masuk akal bagi saya pribadi. Berikut tautan sumber artikelnya:
https://akuratnews.com/penulis-ini-ungkap-abu-janda-agen-ganda-jaringan-proxy-war-zionis/amp/

Setelah membaca artikel tersebut saya menjadi ingat dengan seorang tokoh asal Belanda yang berhasil mengacak-acak negeri ini, yang paling fenomenal adalah dia berhasil memadamkan perlawanan terhadap penjajahan belanda di Aceh, tokoh itu bernama Snouck Hurgronje, pernah dengar bukan dengan nama itu?

Yap Snouck Hurgronje adalah aktor utama yang menjadi andalan VOC untuk memadamkan perlawanan penduduk lokal negeri ini terutama perlawanan muslimin negeri ini terhadap penindasan, ketidakadilan dan kesewang-wenangan penjajah, dan dia dengan gilang gemilang berhasil atas misi tersebut. Keberhasilan seorang Snouck Hurgronje berkat metode perang memecah belah, menyebarkan isu-isu, berita bohong dan tentu saja membentuk dan memasang orang dalam sebagai penghancur. Untuk selanjutnya dizaman sekarang metode perang tersebut mahfum disebut dengan proxy war, atau dengan bahasa yang lebih mudah perang memecah belah, membuat bingung lawan dengan nabok pinjam tangan. Bukan hanya memasang orang dalam yang perannya sebagai orang munafik, Snouck Hurgronje lebih hebat lagi, dia benar-benar langsung terjun sendiri ke lapangan dengan berpura-pura masuk Islam karena sebelumnya dia memang tinggal di Arab untuk belajar bahasa arab dan budaya Islam disana.

Waktu boleh terus melaju, putaran jam boleh saja terus berputar, namun strategi perang itu tak akan pernah lekang. Saat ini peran Snouck Hurgronje nampaknya betul-betul diadobsi oleh banyak orang, termasuk seorang yang bernama Abu Janda.

Saya ada diposisi yang tidak tahu akan kebenaran sesunggunya tentang apa yang dideskripsikan dalam tulisan di atas, namun secara logika sederhana, akal saya melogiskan hal itu. Bagaimana tidak, dia menyebut dirinya ustadz yang secara otomatis beragama Islam, namun pernyataan-pernyataannya terus memojokkan Islam. Indikasi yang selanjutnya, ini orang tiba-tiba muncul ke permukaan secara lumayan masive, tiba-tiba banyak media mengundangnya dalam forum-forum diskusi, lha emang tidak adakah tokoh Islam yang lebih faqih dan lebih alim keilmuannya untuk diajak berdikusi tentang permasalahan umat? Sebagaimana kita tahu bersama bagaimana peran media itu berjalan, siapa saja yang ada dibalik layarnya, dengan kelompok apa saja mereka berafiliasi, silahkan Anda telusuri sepak terjang media-media itu.

Tapi begini, kita sebagai muslim jika menanggapi hal tersebut dengan penuh amarah, emosi, malah reaksi itulah yang sesunggugnya mereka harapkan, yang perlu menjadi titik fokus kita sebagai muslim adalah bagaimana caranya kita mampu melawannya dengan strategi yang tersusun rapi dan terorganisir. Lantas bagaimana membuat itu semua? Dengan meng-upgrade diri kita dengan ilmu.

Sekarang dan untuk selanjutnya insyaAllah bisa dipastikan adalah masa-masa sulit bagi muslimin karena terberannya fitnah dari segala penjuru arah yang ditujukan kepada muslimin, sampai dengan masa tersulit yaitu munculnya fitnah terbesar dalam sejarah kehidupan manusia yaitu Dajjal.

Perbaiki iman, ilmu, belajar yang bener, mulailah berdakwah, sebisa dan semampu kita, insyaAllah sekecil apapun yang kita lakukan akan sangat berarti bagi agama ini. Kalau tidak kita, siapa lagi?