Kata-kata mubadzir sudah sangat sering berlalu lalang dikedua telinga kita, bahkan kata itu sering menjadi bahan plesetan dan kadang hanya untuk sekedar sebagai guyonan, sering juga kita menggunakan kata itu untuk memperingatkan teman-teman kita agar tidak mubadzir. Mubazir mempunyai arti menjadi sia-sia atau tidak berguna, berlebih-lebihan dan boros. Lalu apakah sifat mubazir itu baik dan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya adalah tidak, karena Alloh sangat membenci sifat mubadzir, dan Alloh telah dengan jelas menerangkan kebencianNya terhadap sifat mubadzir itu di Al-Quran.

Sekarang era HiTech, ya teknologi tinggi jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Perkembangan teknologi sangatlah cepat yang berimbas kepada tingkat persaingan dari vendor-vendor teknologi sangat ketat. Dilain pihak konsumen berlomba eksodus dari satu teknologi ke teknologi yang lainnya. Banyak alasan dari para konsumen melakukan hal itu, ada yang sekedar pengen tahu & mencoba-coba, ada yang memang gadgetnya kebetulan sedang bermasalah dan harus membeli yang baru, dan bahkan ada yang hanya sekedar wah-wahan, mengikuti trend biar tidak dibilang katrok bin ndeso bin kampungan.

Tipe konsumen yang terakhir itulah yang sebenarnya menjadi target dari para vendor agar produknya laris terjual. Dan menurut saya tipe konsumen yang terakhir bisa dimasukkan kedalam ruang yang isinya penuh dengan kemubadziran. Baik sekarang langsung kita bahas saja tentang ruang-ruang kemubadziran dalam mensikapi teknologi.

1. Internet

Internet saat saya masih di bangku kuliah adalah sesuatu yang mahal dan jelas untuk berlangganan koneksi internet  itu tidak terjangkau buat kantong saya, masih untung kampus ngasih fasilitas free wifi, meskipun lemot lumayan lah. Tapi sekarang, biaya koneksi internet sudah lebih terjangkau tidak hanya bagi kalangan yang sudah bekerja, tapi bagi mahasiswa pun tidaklah terlalu berat. Tapi lagi-lagi lahan ilmu dan pengetahuan yang ditawarkan oleh internet kadang tidak bisa dimaksimalkan karena kita sudah teramat akrab dengan sifat mubadzir. Bayangkan saja, diantara kita mungkin berlangganan internet hanya bertujuan untuk facebookan, twitteran, kaskusan, youtuban, chattingan semata. Menurut saya alangkah mubadzirnya internet, jika internet hanya difungsikan untuk hal demikian.

2. Gadget

Perang gadget untuk merebut hati konsumen belakangan sangat sengit. Ada beberapa tipe konsumen gadget:

  • Membeli/berganti gadget karena memang butuh, dan dengan berganti ke gadget baru akan membantu dalam pekerjaannya sehari-hari. Biasanya tipe ini akan sangat tahu fitur-fitur yang ditawarkan dan bisa mengoptimalkan fitur-fitur tersebut.
  • Membeli/berganti gadget karena mengikuti trend. Tipe ini biasanya mempunyai ciri senang bereksodus ke gadget yang sedang naik daun, dulu saat Nokia berjaya, hampir semua orang menggunakan nokia sebagai gadgetnya, waktu berganti gantian blackberry berjaya semua bereksodus ke blackberry, sekarang jamannya android berbondong-bondong ke android. Yang sering saya tanyakan kepada teman-teman saya adalah kenapa ganti ke produk A/B/C? Jawabannya adalah ingin mengikuti trend, karena fasilitas chat & FBnya murah. pertanyaan berlanjut, apakah ngerti dan bisa menggunakan secara optimal semua fitur yang ditawarkan? jawabannya, tidak, paling biasanya untuk telp, sms, chat, facebookan, ndengerin musik, berfoto-foto ria.

Bukannya iri dengki kepada mereka yang bisa membeli gadget high end, saya sangatlah bersukur karena itu sebagai bukti bahwa memang Indonesia tidaklah miskin, tapi yang saya sayangkan adalah masyarakat kita terlalu senang dengan hal-hal yang latah, tidak mempunyai dasar yang kuat, tidak punya semangat eksplore yang tinggi terhadap penggunaan alat-alat teknologi informasi.

So, sebenarnya banyak hal-hal penting yang sering kita lupakan, dan itu menjadi pemicu terbukanya lebar-lebar pintu-pintu kemubadziran. Pergunakanlah sesuatu secara bijak, secara optimal, yakin sesuatu yang kita lakukan saat ini akan mempunyai efek dikehidupan kita kelak, dan tetap semangat!