Jangan pernah menghardik, menghukum anak-anak kita dengan cara memalukannya, karena bisa jadi anak tersebut akan tumbuh menjadi seseorang yang menjadi partner kerja kita, atau bahkan seseorang yang akan menjadi memimpin kita, memberi peluang rizki untuk kita dan bahkan bisa jadi memberi nafkah ke kita sebagai mana kita memberi nafkah ke mereka saat mereka masih kecil.
Benar jika saat ini mereka bukanlah siapa-siapa, tidak tahu apa-apa, kata-katanya tidak mengandung kekuatan signifikan, namun mereka akan terus tumbuh, terus belajar, terus berilmu dan berhikmah, yang suatu titik apa yang mereka dapatkan melebihi apa yang telah kita dapatkan.
Orang tua bijak bukanlah orang tua yang menunjukkan sikap otoriter, mudah mengucapkan “jangan” tanpa diikuti suatu penjelasan logis. Ada satu filosofi menarik tentang teknik memegang pegang, “jangan kau pegang terlalu kuat pedangmu karena kau tak akan kuat menahannya dan berbalik menyerangmu, dan jangan pula kau pegang pedangmu terlalu lemah karena pedang akan jatuh dan musuh dengan mudah menyerangmu”. Perlakukan anak-anak kita seperti filosofi tersebut, ajari dan beri sesuatu yang terbaik untuk mereka, karena bisa jadi pada suatu masa mereka akan memimpin kita.