Hari Jumat, 19 Juli 2013. Seperti biasa sholat jumat di Masjid sebelah kantor, g ada yang berbeda dengan sholat-sholat jumat sebelumnya tapi ada sedikit perbedaan dari sisi isi yang dibawakan oleh penceramah. Dan isi ceramah yang beliau sampaikan hampir sama persis dengan apa yang ada dikepalaku. Berikut, beberapa poin yang tersisa dalam memoriku:

Kesalahan-kesalahan kita dalam berIslam:

  • Ketika datang Romadhon kita menganggap Romadhon hanya sebatas rutinitas tahunan saja, kita memasuki bulan Romadhon tanpa persiapan dan ketika kita benar-benar memasuki bulan itu kita hanya mengisi itu dengan tidak maksimal, sekedarnya dan tidak optimal. Terjadi uforia malam 1 Romadhon ditandai dengan penuhnya masjid-masjid di malam itu tapi kosong di pertengahannya dan kembali terisi ketika Romadhon hampir usai. Dan kondisi ini terus berulang-ulang bahkan ada yang mungkin mengulanginya seumur hidup mereka. Apakah kita termasuk orang-orang yang tidak berfikir?
  • Kita terbiasa dan senang dengan kajian-kajian yang sifatnya menggugah, penuh dengan guyonan tapi kita tidak suka denga kajian-kajian yang sifatnya menggugat. Dan yang saya sampaikan kali ini termasuk kajian yang menggugat, mohon maaf kalau ada yang tidak berkanan di hati, saya hanya menyampaikan sejumlah fakta.
  • Sebagian besar dari kita terlahir sebagai muslim, dan harap diingat muslim itu hanya sekedar identitas dan identitas muslim itu tidak menjamin kualitas seseorang akan pemahaman Islam. Karena apa? Karena kita tidak terbiasa untuk mencari ilmu untuk memperbaiki diri, pikiran kita lebih mirip dengan pemikiran orang-orang sekuler yang berpaham bahwa Islam bukanlah solusi untuk semua permasalahan dan urusan Islam itu urusannya pada pendakwah, para ustadz, kiay dan para ulama. Hasilnya adalah banyak di antara kita yang seumur hidupnya hanya kenal Islam di permukaannya saja, selalu meributkan tata cara beribadah tapi gagal menangkap pesan dari ibadah itu sendiri.

Wahhh, benar-benar berkesan dan nyantol di dalam otakku ceramahnya. Masih banyak sih poin-poin yang lain yang sangat penting dan memang itu kondisi nyata dimasyarakat kita, tapi mungkin tiga aja cukuplah buat berbagi ilmu. Mesti menjadi bahan renungan kita bersama dan mungkin itu jawaban kenapa kondisi kita dari dulu sampai sekarang masih begini-begini saja, g ada lonjakan yang berarti. Ya karena mungkin kita salah dalam memahami Islam, lebih meributkan tata cara tapi gagal menangkap pesan dari ibadah itu sendiri. Mungkin….