Hahahah, untuk mengawali ini, mari kita buka dengan ketawa biar pikiran ini fresh, hati juga riang, so tubuh kita akan menjadi segar bugar alias sehat wal afiat. Amin. Sodara-sodara, sering kita atau bahkan diri kita sendiri yang menjadi pelakunya mendengar/mengucapkan “…semoga Yang di Atas membalas semua amal baik bapak/ibu sekalian…”. Kata-kata “Yang di Atas” sebagaimana kita tahu, itu adalah kata ganti Tuhan ya kalo di Islam ya Alloh gitu. Tapi kenapa yah kata-kata “Yang di Atas” itu muncul sebagai kata ganti untuk menggantikan penyebutan Alloh? Bukan bermaksud apa-apa, tapi jika kita mau berpikir sedikit lebih jernih dan dengan hati tentu saja, apakah sebanding kata “Yang di Atas” dengan kata Alloh? Ya, tentu saja g akan sebanding, aku pikir.
Mari kita kaji agak lebih ke dalam, sebagian kita lebih senang dan merasa PD dengan memakai kata-kata “Yang di Atas” dalam beberapa kesempatan. Apa salah? g, g salah, karena disini bukan ajang benar/salah brow! Tetapi yang mengusik pikiranku adalah kenapa sih kita sebagai seorang muslim (kasus ini hanya berlaku bagi yang muslim), kenapa kita tidak PD menggunakan ALLOH???
Tanya kennapa? Apa kita sudah g PD lagi sebagai seorang muslim? Atau apakah kita sudah kehilangan jati diri sebagai muslim? Atau apakah kita kurang berilmu sehingga timbul rasa ketidakpedean serta kehilangan jati diri sebagai seorang muslim? Kalau bukan karena hal-hal itu, lantas kenapa kita lebih suka dan lebih PD menggunakan kata “Yang di Atas” untuk menggantikan kata Alloh?
Kita itu memang lucu, tapi kita itu sering tidak menyadari bahwa kita itu lucu. Boro-boro memperbaiki kelucuan itu, lha wong menertawakan diri sendiri aja susah! Gimana g lucu coba, kita ngaku muslim, tapi nyebut Alloh aja susah, malah diganti dengan kata-kata yang g sebanding. Wallohu a’lam bishowab, semoga Alloh senantiasa mencurahkan ampunanNya kepada kita semua, mencurahkan keberkahan dalam sisa hidup kita dan Alloh selalu menunjukkan jalan yang lurus kepada kita semua. Amin. Sekian renungan kali ini dan terimakasih. 🙂