Seorang teman mengakatan kurang lebih kayak gini, “Semua manusia itu pasti bisa asal di beri kesempatan“. Hmmmmm, aku tertarik dengan ini dan untuk kali ini aku g akan memberi penilaian benar atau salah, tapi aku akan memberi komentar baik dan buruknya saja.
Ya, memang sih jika diberi kesempatan manusia pasti bisa melakukan suatu hal, apalagi kalo ada sebuah tekanan dari dalam maupun dari luar. Gini saja deh, kita ambil gampangnya aj, misal seorang yang bernama Lenox adalah seorang yang mempunyai keahlian di bidang IT, programmer katakanlah, karena suatu hal dan lain hal dia tiba-tiba disuruh untuk mengelola sesuatu yang sifatnya administratif. Apakah si Lenox bisa melakukannya? Jawabannya jelas bisa, tapi tunggu dulu untuk masalah kelihaian, kecepatan, kerapiannya untuk masalah administratif. Aku jamin deh pasti si Lenox g akan sehebat saat dia disuruh untuk ber-coding ria, dan begitu pun sebaliknya, seorang administratif disuruh mengerjakan tugas-tugas seorang programmer, jawabannya pasti bisa, tapi aku yakin seyakin yakinnya dia butuh waktu yang lama untuk bisa menjadi seorang programmer yang baik.
Ya, aku rasa dunia kerja lebih senang dan ramah dengan seseorang yang enteng tangan disuruh mengerjakan sesuatu yang bukan menjadi keahliannya, dan ironisnya lagi kejadian seperti itu tidak hanya terjadi di level bawah tetapi sampai level puncak kepemimpinan. Sungguh gila dan nggilani, bisa-bisanya ya seorang pemimpin menunjuk seorang untuk meminpin suatu divisi tetapi sang pemimpin tersebut sesungguhnya tahu bahwa seseorang yang ditunjuk tersebut nyata-nyata tidak punya keahlian disuatu bidang di divisi yang akan dia pimpin. Dan lebih hebatnya lagi, yang ditunjuk juga kegirangan dengan amat sangat senang menerima pinangan tersebut? Weeee lha dalah, gendheng iki.
Hasilnya bisa kita lihat bersama, wowwww betapa carut marutnya sistem negara ini, rendahnya mental kita, ketidakjelasan budaya kita, begitu kapitalisnya kita melebihi orang-orang kapitalis sejati. Ini renungan bagi diri saya sendiri saudara, bukan menyindir siapapun tapi bukalah mata dan pikiran anda lebar-lebar, bahwa kondisi seperti ini jelas sangat mempunyai efek yang tidak baik untuk keseimbangan kehidupan.
So, jika anda mempunyai keahlian berbanggalah dengan keahlian yang anda miliki, jangan berfikir untuk jump ke bidang yang lainnya, yakinlah keahlian yang anda miliki akan memberikan kenyamanan dalam hidup anda, teruslah berusaha mengasah skill anda, jangan sampai hilang dan teruslah merasa bodoh dalam bidang tersebut serta jangan lupa share ilmu anda kepada orang lain.
a la bisa karna biasa … pepetah Indonesia mengatakan. dimulai dari secercah kesempatan, dilanjutkan dengan ketekunan, konsistensi dan kontinuitas akan melahirkan skill yang luar biasa.
kesempatan = kebisaan, saya rasa dapat dikatakan benar, meski ada satu term and condition untuk mencapai hingga kata BISA tadi terwujud.
hanya orang-orang yang pantang menyerah, tingi rasa ingin tau, semangat belajar dan konsisten yang mungkin menurut saya dapat mewujudkan kesempatan = kebisaan… variable lainya adalah WAKTU
iya memang, tapi bukannya faktor waktu juga akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan, kita ngomong ke ranah sistem lho ya. kalo menurutku tetap lebih baik, berbasis konsistensi, tinggal upgrade skill g memulai dari dasar lagi, so waktu yg dibutuhkan jd lebih singkat
dan KONSISTENSI!
Wis tak update le blogku. iyo, konsistensi juga mesti dijaga