Kalimat yang ada pada judul posting ini aku petik dari dosen saya sewaktu kuliah, pak Andri Setiawan, dan itu masih benar-benar nyantol diotak dan hatiku. Dan memang bagiku ilmu adalah harta yang tak ternilai harganya, dengan ilmu seseorang akan memiliki keahlian, dari keahlian seseorang akan mempunyai izzah (harga diri) dan dari itu semua pasti untuk mendatangkan rezki Alloh.

Dahulu sewaktu masih berprofesi sebagai pengajar, terasa sangat mudah untuk transer ilmu kepada orang lain secara langsung, tetapi sekarang lumayan sulit buatku untuk transfer secara langsung. Sampai saat ini aku belum bisa sepenuhnya meninggalkan hobi mengajarku, hampir setahun lebih aku meninggalkan dunia itu dan aku begitu merindukan dunia itu kembali.

Sekarang, memang Alloh memberiku kesempatan untuk extends ke bidang informatika lainnya selain programming yang aku tekuni dari kuliah dulu. Bidang itu adalah jaringan komputer, yang namanya belajar selalu tidak mudah, aku merasa sangat bodoh dan kecil dibidang yang satu ini. Mulai dari manajemen server, routing ip, mikir sisi keamanan dan reliabilitasnya, sampai kepada masalah lisensi yang cukup merepotkanku. Untuk yang terakhir harap dimaklumi karena aku orangnya “ndablek” dalam hal software-software propreatary, kasarnya seneng ngecrack lahhh…

Itu semua memberikanku banyak tambahan ilmu, dan sayang sekali saya hanya bisa melakukan transfer ilmu kepada teman sekantor, itupun aku tidak memiliki teman dan partner yang benar-benar konsen di IT. Itu semua tidak terlalu masalah bagiku, karena aku masih mempunyai blog yang memang tujuan utama sebagai catetanku sendiri dan juga agar bisa dibaca oleh siapa saja.

Tantangan ngeshare ilmu diblog juga tidak mudah, mengalahkan rasa malas menulis dan nunggu soul menulis itu yang jadi masalah utama. Ya semoga saja dipermudah Alloh usahaku ini. Jujur aku begitu mencintai dunia mengajar dan suatu saat aku ingin kembali ke arena itu lagi.